BLAST Premier baru saja mengumumkan prize pool untuk turnamen musim 2020 mendatang dengan total hadiah senilai US$ 4,25 juta, melejit dari total hadiah musim ini yang hanya senilai US$ 1,5 juta.
Ajang yang mempertandingkan game Counter Strike: Global Offensive (CSGO) ini menjadi salah satu turnamen paling dinanti setelah Major karena melibatkan tim-tim terbaik dunia. Beberapa tim ternama yang berpartisipasi dalam turnamen ini di antaranya adalah Team Liquid (Amerika Serikat), Astralis (Denmark), FaZe Clan (Eropa), Natus Vincere (Ukraina), hingga Ninjas In Pyjamas (Swedia).
Selain nilai hadiah untuk pemenang, BLAST Premier pun mengumumkan perubahan format turnamen dari Bo1 (Best of 1) menjadi Bo3 (Best of 3) untuk turnamen musim depan. Hal ini tentunya menjadi semakin menarik baik untuk peserta maupun untuk penonton.
Musim 2019 ini, BLAST Premier telah menggelar rangkaian turnamen di lima kota dunia yaitu Miami, Sao Paulo, Madrid, Los Angeles, dan Moscow. Gelaran keenamnya akan berlangsung November mendatang di Copenhagen, lalu BLAST Pro Series Global Final 2019 yang merupakan puncaknya akan digelar di Bahrain pada akhir tahun ini.
Belum lama ini, rangkaian BLAST Pro Series 2019 yang berlangsung di Moscow, Rusia pada 13-14 September 2019 silam menjadi kejutan tersendiri bagi para pengamat serta penggemar CSGO. Pasalnya, tim asal Kazakhstan AVANGAR yang tidak diunggulkan berhasil meraih podium pertama dengan mengalahkan tim tuan rumah ForZe dengan skor 2-1 dalam format Bo3.
Pada turnamen ini, Dzhami “Jame” Ali dari AVANGAR berhasil mendapat titel Most Valuable Player (MVP). Hal ini tentunya tak mengherankan mengingat raihan statistik yang impresif sepanjang turnamen ini.
Dirinya mendapat rating 1,37 (dari 2,00) dengan rasio kill/death (1,66) dan average damage per round (ADR) 85,4. Menempatkan dirinya menjadi yang terbaik di atas Jonas “Lekr0” Olofsson (Ninjas In Pyjamas) dan Fernando “fer” Alvarenga (MIBR).
Hasil dari turnamen di Moscow ini memastikan Team Liquid, Astralis, dan FaZe Clan sebagai tiga tim pertama yang mengamankan spot di puncak turnamen BLAST Pro Series Global Final 2019. Menyisakan satu spot untuk diperebutkan oleh Ninjas In Pyjamas (Swedia), MIBR (Brazil), Cloud9 (Amerika Serikat), dan Natus Vincere (Ukraina).
Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia telah merilis strategi komprehensif setebal 144 halaman yang kelak digunakan untuk meregulasi serta menciptakan ekosistem esports (olahraga elektronik) yang berkelanjutan di Negeri Jiran.
Rencana 5 tahun ini menghadirkan 25 inisiatif utama yang tertuang dalam 5 strategi andalan untuk mempertahankan keberlanjutan keunggulan esports di Malaysia.
Di tahun 2019, pemerintah Malaysia mengumumkan akan mengalokasikan RM 10 juta (setara dengan 35,7 miliar rupiah) untuk memulai pengembangan esports di dalam negeri. Sejauh ini, masih belum ada detil informasi bagaimana dana ini akan dianggarkan.
Sebelumnya, dalam sebuah artikel Malaymail, sang Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq, mengatakan bahwa kementerian hanya akan menerima anggaran di bulan Oktober dan sudah terlambat untuk membantu pendanaan tim Malaysia mengikuti Overwatch World Cup di Blizzcon.
Dikabarkan, bahwa alokasi anggaran untuk tahun 2020 juga akan berlipat ganda menjadi $4,8 juta untuk tahun 2020. Saat ini, tidak ada undang-undang khusus untuk mengatur olahraga di Malaysia; alih-alih, permainan kompetitif masih dikelompokkan di bawah Undang-Undang Pengembangan Olahraga tahun 1997 milik pemerintah.
Laporan itu secara langsung merujuk pada Undang-Undang Promosi Esports Korea Selatan, yang membuka jalan bagi subsidi pemerintah, program universitas, dan administrasi persaingan di tempat yang masih merupakan yang terbesar esports pasar di seluruh dunia, bersama Tiongkok dan Amerika Serikat.
5 prioritas Malaysia untuk esports
Rencana strategis tersebut diuraikan menjadi lima prioritas, yaitu:
Standardisasi kontrak atlet esports, program kesehatan, dan perencanaan karir.
Menjaga integritas berkompetitif dan meningkatkan kesetaraan gender.
Membangun fasilitas dan akademi nasional untuk esports.
Mendorong pengembangan bakat lebih lanjut, dan investasi.
Memperkenalkan lisensi untuk atlet, wasit, dan pusat pelatihan.
Sebagai tambahan, menurut Survei Pengguna Internet 2018, Malaysia yang berpopulasi lebih dari 31 juta ini akan mengalami peningkatan jumlah pengguna internet dari 20,1 juta pada 2014 menjadi 28,7 juta. Peningkatan sebesar lebih kurang 42%.
Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) adalah sebuah video game dengan kategori first-person Shooter (FPS) yang dirilis pada tahun 2012 dengan berbagai game mode yang bervariasi, baik itu yang dibuat oleh Valve ataupun community CS:GO. Tulisan ini bertujuan untuk membantu Anda berkenalan dengan apa itu CS:GO.
Informasi Dasar Permainan
Hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah melihat key binding atau pengaturan keyboard kita. Pastikan tombol di keyboard kita akan sesuai dengan perintah yang ingin kita berikan dan kita juga harus menghafal lokasi tombol-tombol penting di keyboard beserta apa isi perintah di tombol itu. Setelah itu, mulai mencari server, cari pilihan find a game di halaman depan Counter-Strike kemudian pilihlah mode permainan yang tersedia, seperti deathmatch.
Setelah masuk ke dalam permainan, tekan tombol shortcut default ‘B’ untuk buy weapon. Cobalah setiap jenis senjata. Juga penting untuk tahu cara melakukan spray dengan terus menahan klik pada mouse kiri Anda, biasanya untuk penggunaan senapan utama tiap tim, seperti senjata AK-47 untuk tim terrorist dan M4A4 untuk kubu counterterrorist.
Di mode permainan death-match kita akan latihan dan belajar bagaimana merespon pada saat ditembak dan juga melatih skill akurasi menembak kita.
Setelah cukup bermain di deathmatch sampai merasa lancar untuk menembak, bergerak dan melakukan hal-hal dasar lainnya, sekarang kita berpindah ke mode casual. Di mode ini akan dipelajari bagaimana cara untuk memasang atau menonaktifkan sebuah bom, bagaimana cara kerja uang di game, dan yang paling penting adalah penyusunan strategi!
Bagaimana Cara untuk Memenangkan Permainan?
Setelah memainkan beberapa macth dan mengumpulkan experience untuk naik level, berikutnya kita bisa memainkan mode competitive jika sudah mencapai level 3. Banyak pemain bermain mode ini setelah mencapai level 3.
Mode competitive itu adalah permainan 5 lawan 5 yang memperebutkan jumlah kemenangan paling banyak dari 30 round. Misi untuk memenangkan permainan adalah sebagai berikut:
Untuk terrorist:
Membunuh semua orang di tim counterterrorist sebelum waktu berakhir, atau
Memasang bom dan sukses meledakkannya.
Untuk counterterrorist:
Berhasil menjinakkan bom yang dipasang oleh tim terrorist, tanpa mempedulikan berapa anggota terrorist yang masih hidup, atau
Membunuh semua orang di tim terrorist sebelum mereka memasang bom, atau
Mengulur permainan dengan menghabiskan waktu dalam sebuah ronde permainan sebelum tim terrorist memasang bom ataupun membunuh semua anggota tim counterterrorist.
Strategi Bermain
Strategi bermain CS:GO sangatlah beragam, bergantung dari tingkat kemampuan dan juga koordinasi setiap anggota tim yang bisa menciptakan strategi sesederhana mungkin hingga sekompleks mungkin. Strategi yang disusun bisa seperti langsung berlari atau ‘rush‘ ketika permainan baru dimulai untuk mengamankan area tertentu di map dan sekelilingnya untuk mengalihkan dan memancing musuh. Pengalaman dan keahlian bermain akan bertambah dengan sendirinya sejalan kita bermain. Perlahan-lahan kamu akan dapat mengenali medan serta memilih strategi yang sesuai dengan berbagai situasi dan kondisi.
Kamu juga perlu membiasakan diri untuk tidak terlalu menyebar ketika mencari musuh. Biasakan untuk mencari musuh secara berkelompok. Hindari melawan musuh satu per satu, karena jauh lebih mudah untuh melawan 1 orang daripada melawan 3 orang sekaligus.
Jika sedang dalam posisi defending, bentuk sebuah formasi yang memancing tim musuh bergerak menuju tempat terbuka untuk menembak tim kita, dan sebaliknya, jangan berkeliaran di tempat terbuka yang bisa menjadi sasaran tembak berbagai arah.
Salah satu formasi yang bagus untuk defending sebagai counterterrorist (CT) adalah bersembunyi pada dinding yang bisa melindungi badan dari satu sisi atau pada objek-objek yang dapat melindungi sebagian badan kita (kotak-kotak kecil yang lebih rendah dari dada badan). Sedangkan untuk positioning, usahakan agar sesama anggota tim saling menghadap satu sama lain agar bisa mengantisipasi musuh yang datang dari belakang.
Di dalam permainan, terdapat beberapa strategi yang umumnya hanyalah varian dari strategi yang ada: Rush B, Split-Rush A, Work A Slow, Work B Slow. Huruf “A” atau “B” menandakan lokasi tujuan dari strategi yang akan dilakukan; Rush memiliki arti untuk segera bergerak menuju ke lokasi; Split mengisyaratkan untuk berpencar. Sementara work slow bermaksud untuk berjalan dengan pelan agar musuh dapat duluan mengamankan suatu daerah asalkan tim kita bergerak secara hati-hati ke lokasi bom.
Tulisan di atas adalah beberapa hal dasar yang wajib kamu ketahui sebelum memulai terjun ke CS:GO. Kalau kamu sudah tahu informasi mendasar apa itu CS:GO, jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangannya ya.
Kata esports mungkin masil hal yang asing di telinga sebagian orang. Namun juga hal yang familiar bagi beberapa orang, penggemar video game khususnya. Seperti survei yang saya lakukan beberapa waktu lalu, saya bertanya kepada beberapa teman yang sering menjuluki dirinya sebagai gamer.
Mereka benar dalam mendefinisikan kata esports yang sama bentuknya dengan kata email. Dengan tegas mereka menjawab bahwa esports adalah olahraga yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, konsol, handphone, dan sebagainya.
Namun, ketika saya bertanya apakah permainan Mobile Legends yang mereka mainkan sehari-harinya adalah bagian dari esports? Jawaban mereka, tidak. Alih-alih beradu argumen, mereka malah berinterpretasi bahwa contoh esports ini adalah senam yang dituntun oleh seorang atlet senam melalui televisi.
Faktanya, di kampus saya, beberapa mahasiswa yang mengklaim dirinya sebagai gamer, ternyata tak paham dengan pengertian esports. Lantas, apakah sebenarnya esports itu?
Esports adalah permainan video game yang bersifat kompetitif
Esports yang kini menjadi fenomena global, ternyata bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh suatu komunitas, dan hanya berhadiah majalah! Sama halnya dengan email yang merupakan kependekan dari electronic mail, esports sendiri adalah kependekan dari electronic sports, yaitu olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional. Sama sekali tidak seperti apa yang mereka pikirkan.
Beberapa waktu lalu, esports sama sekali tidak dikenal. Akan tetapi, sekarang ini fenomena esports terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari gamers, media, hingga perusahaan-perusahaan besar yang sama sekali tidak bergerak di bidang esports.
Sekilas sejarah esports
Sedikit kilas balik perkembangan esports sampai sejauh ini. Tepatnya pada tahun 1972, pada masa yang mungkin ketika itu komputer masih jarang ditemui, tak ada jaringan internet dan belum banyak judul video game, sebuah kompetisi game diadakan di Universitas Stanford. Para murid diundang ke dalam sebuah kompetisi yang diberi nama sebagai Intergalactic Spacewar Olympic, sebuah kompetisi untuk game yang berjudul Spacewar dan hanya berhadiah satu tahun langganan majalah Rolling Stone yang tengah hits pada zamannya.
Setelahnya, satu per satu kompetisi game yang sejenis pun bermunculan. Sekitar tahun 1980-an, Atari menggelar kompetisi Space Invader dengan sekitar 10.000 peserta, terbesar pada masanya. Bahkan ketika itu, kompetisi game ini terbilang menjadi fenomenal dan diangkat oleh majalah ternama Amerika Serikat, Life and Time.
Singkat cerita, di era 90-an, saat teknologi internet mulai merebak di Amerika Serikat, kompetisi game ini pun ikut berkembang. Perkembangannya menjadi kompetisi online game. beserta dengan munculnya organisasi yang mempunyai visi untuk menjadikan kompetisi game ini menjadi sebuah industri baru, yaitu industri esports. Ketika itu, game yang dipertandingkan mulai beragam, seperti game Quake, Counter Strike, dan Warcraft.
Memasuki tahun 2000-an, perkembangan esports menjadi semakin pesat. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang terbilang sangat menerima budaya ini. Para pemainnya disanjung dan dipuja-puja layaknya sosok artis ibu kota sekelas EXO, Big Bang, BTS dan jajarannya. Sampai akhirnya esports menjadi berkembang seperti saat ini di masyarakat.
Kompetisi Dota 2, The International, menawarkan hadiah yang bukan hanya sekelas majalah Rolling Stone, tetapi hadiah yang mampu membeli rumah pribadi dengan pavilun beralaskan marmer dan kolam berenang selebar 2 meter di sisi belakang, bagi para pemainnya. Berjuta-juta dolar Amerika menjadi hadiah yang sangat diincar pagi para petarungnya. Kompetisi League of Legends yang dikelola dengan amat profesional terlihat seperti olahraga betulan, sampai akhirnya berbagai judul game tak mau kalah ingin turut terjun menjadi bagian dari budaya esports.
Apakah esports adalah olahraga?
Adakah spesifikasi khusus atau syarat khusus yang harus dipenuhi untuk menjadi bagian dari petarung di ranah esports? Sama halnya dengan olahraga mental dan pikiran lainnya, seperti catur dan contact bridge (bridge) yang sudah termasuk dalam kategori olahraga dan diperlombakan pada olimpiade, video game pun memiliki sifat yang sama yakni bersifat kompetitif dan membutuhkan teknik dan strategi tertentu, menuntut para petarungnya untuk memiliki kemampuan dan kemahiran dalam memainkannya hingga memenangkan pertandingan.
Untuk bisa menjadi lebih lihai dalam bermain game dalam industri ini, seorang pemain harus sering melakukan latihan dan meningkatkan kemampuannya. Ini berlaku untuk semua pemain di semua level, mulai dari pemain biasa yang cuma ingin bermain lebih baik, pemain yang ingin memanjat leaderboard, hingga mereka yang bermain secara profesional dan ingin memenangkan turnamen.
Namun latihan dalam video game bukan berarti sekedar bermain sebanyak, sesering, dan selama mungkin sampai melupakan tugas kuliah ataupun anak istri dan stafnya. Hanya sekedar menambah jam latihan tidak akan memberikanmu apa-apa kalau kamu tidak punya struktur dan basis latihan yang jelas. Sebaliknya, kamu malah hanya akan membuang waktu dan tidak berkembang sama sekali.
Hal-hal yang bisa kamu lakukan yang pertama adalah, pastikan kamu memahami game yang kamu mainkan. Sebelum kamu mulai memikirkan apa yang ingin kamu latih dan kembangkan, pastikan kamu mengerti apa yang kamu mainkan. Kamu juga harus paham betul bagaimana cara kerja game tersebut.
Selanjutnya, mulailah dengan menentukan target latihanmu dengan jelas dan realistis, lalu cari cara latihan yang tepat. Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi kembali hasil latihan atau permainanmu karena hal ini penting untuk meningkatkan kemampuanmu. Dengan menilai kemampuanmu sendiri, kamu akan tahu apa saja kekurangan dan hal yang perlu kamu tingkatkan dalam permainanmu.
Team Liquid adalah organisasi olahraga profesional multi-regional yang berbasis di Belanda yang didirikan pada tahun 2000. Dengan dirilisnya StarCraft II: Wings of Liberty, Team Liquid menandatangani pemain profesional pertama mereka.
Pada 2012, Team Liquid mengakuisisi tim Dota 2 Amerika Utara, menandai usaha pertama mereka ke manajemen multi-genre. Pada Januari 2015, Tim Liquid resmi bergabung dengan Kutukan Tim di bawah spanduk Liquid, membawa Steve Arhancet, staf pendukungnya, dan mantan tim Liga Kutukan Legenda, Street Fighter, dan tim Super Smash Bros. Skuat Dota 2 Eropa mereka memenangkan The International 2017, yang memiliki salah satu kelompok hadiah terbesar untuk setiap turnamen esports dalam sejarah. Tim League of Legends Team Liquid telah memenangkan empat gelar LCS, dan tim Counter-Strike Global Offensive mereka dianugerahi hadiah Intel Grand Slam pada tahun 2019, sebuah prestasi yang dicapai hanya dalam lima turnamen.
Situs web ini dirilis pada 1 Mei 2001 oleh Victor “Nazgul” Goossens dan Joy “Meat” Hoogeveen di bawah domain teamliquid.cjb.net. Pada 22 September 2002, situs web dipindahkan ke alamat teamliquid.net. Sehari kemudian jajak pendapat pertama diposting sebagai suara untuk nama situs web dengan nama teamliquid.net menang atas saran lain seperti likwit.com. Pada tanggal 5 April 2019 diumumkan bahwa situs web akan pindah ke domain tl.net, dengan teamliquid.net menjadi alias untuk teamliquid.com di masa depan.
Meskipun Team Liquid terutama dikenal sebagai situs berita StarCraft, ada banyak sub bagian di forum yang didedikasikan untuk gim lain juga. Diumumkan pada 30 Agustus 2012 bahwa Team Liquid akan memperluas untuk meliput berita Dota 2. Pada 8 Desember 2012, Liquid memperluas franchise esports mereka menjadi beberapa game untuk pertama kalinya, dengan perekrutan tim Dota 2 Amerika Utara.
Pada 6 Januari 2015, Steven “LiQuiD112” Arhancet bergabung dengan Victor Goossens sebagai co-owner Team Liquid, secara resmi memulai penggabungan antara mantan Team Curse Gaming di bawah spanduk Team Liquid.
Pada tanggal 27 September 2016, Team Liquid menjual saham mayoritasnya kepada aXiomatic Gaming, grup investasi termasuk pemilik bersama Golden State Warriors Peter Guber, pengusaha Ted Leonsis, pembicara motivasi Tony Robbins, bola basket Hall of Famer Magic Johnson, dan co-founder AOL Steve Case.
Pada 16 Desember 2017, Team Liquid membubarkan daftar Halo mereka.
Team Liquid Starleague
Dua iterasi dari TeamLiquid Starleague (atau TSL singkatnya) adalah turnamen StarCraft: Brood War terbesar di luar Korea Selatan. [Kutipan diperlukan] TSL pertama yang disponsori oleh Razer pada tahun 2008 sangat dinanti-nantikan saat itu, menampilkan semua pemain Perang Dunia terbaik. Itu atasnya satu tahun kemudian dengan 2009 TSL 2, yang menampilkan total hadiah total lebih dari $ 20.000 dan tetap menjadi turnamen Perang Induk non-Korea terbesar sampai saat ini. Dengan rilis Starcraft II, Team Liquid mengumumkan angsuran ketiga, disponsori lagi oleh PokerStrategy.com dengan kumpulan hadiah sebesar $ 34.700. [22] Turnamen ini berlangsung antara Maret dan Mei 2011. Pada 25 April 2012, angsuran keempat diumumkan (TSL 4).